CBBPS UNIVERSITY Part 1 : Pangeran Durian Eps 01

     Bima memanggilnya Alis, perempuan yang ia kenal ketika Bima masih berada di kampung halamannya di kota Bogor. Namun keduanya harus terpisahkan disaat Bima harus pergi bersama kedua orang tuanya ke Amerika untuk urusan pekerjaan. Alis yang ditinggalkan kala itu, menangis tersedu-sedu karena ditinggalkan tanpa seucap katapun, melainkan hanya sepucuk surat yang Bima tinggalkan untuknya. Bagi Alis, Bima sudah seperti kakanya sendiri, dan Bima segalanya bagi Alis, yang ada dikala Alis bahagia maupun bersedih. Bima bisa menjadi apa saja dan siapa saja bagi Alis. Bisa mejadi teman saat sedang bermain, menjadi kakak dikala Alis bersedih sesaat teringat kakaknya yang telah meninggal 2 tahun yang lalu, bahkan Bima bisa menjadi ayah ketika ayahnya sedang bekerja di Perkebunan durian orang tua Bima. Bagi Alis tidak ada lagi pria sebaik Bima. Bahkan Alis sempat berharap ketika dewasa nanti ia bisa menjadi pendamping hidup bagi Bima.
    Teringat akan masa-masa kecil, kala itu Alis terjatuh dikala mereka sedang bermain sepeda. Bima yang cepat tanggap kemudian menggendong Alis kebawah pohon besar untuk menenangkan Alis yang menangis kesakitan. Bima cepat beranjak mengambil air dari botol minum yang mereka bawa sebelumnya. Kemudian Bima mencuci lutut Alis yang terluka sambil meniup-niup lutut Alis agar tidak terlalu sakit. Kemudian Bima menenangkan Alis supaya berhenti menangis. ''Putri duyungpun tak kuat menahan air matanya dikala dirinya terluka, padahal air matanya itu seembun mutiara yang sangat berharga dan tak ternilai harganya'', ucap Bima untuk menenangkan Alis. Seketika Alispun terdiam, ''Berhentilah menangis Alis, karena air matamu itu lebih berharga daripada air mata putri duyung, aku lebih menyukai senyummu yang berseri-seri bak bidadari'', sambung Bima. Sesaat Alispun tersenyum malu. ''Jika kamu berhenti menangis aku mempunyai hadiah kecil untukmu", ''hadiah..?'' tanya Alis. Bimapun menganggukan kepalanya sambil menunjukan hadiahnya kepada Alis. ''Wahhh indah sekali kalungnya..'', reaksi Alis ketika dirinya ditunjukan sebuah kalung hati. Lantas Bimapun memakaikan kalung tersebut. Alis sangat bahagia kala itu, ia berterimakasih kepada Bima. Lantas Bima menyuruh Alis untuk membuka hati kalung tersebut, Rupanya didalam hati kalung tersebut ada poto mereka berdua. Alispun tersenyum lebar dengan hadiah yang diberikan Bima tersebut. ''Jagalah kalung itu sampai dewasa nanti kita bertemu'', ucap Bima. Rupanya itu merupakan salam perpisahan dari Bima untuk Alis, namun Alis tak menyadari akan hal itu. Terbangun dari mimpi....!!!!
    Setelah berpisah sekitar 15 tahun, Alis sering bermimpi saat-saat terakhirnya dengan Bima. Dirinya penuh penyesalan juga penuh kekecewaan, Alis menyesal karena dulu tidak sempat mengucapkan selamat tinggal kepada Bima, juga dirinya kecewa kepada Bima karena tidak berterus terang dirinya akan pergi meninggalkan Alis. Tapi penyesalan dan kekecewaannya itu terobati dengan kerinduan dirinya akan masa-masa indah mereka disaat masih kecil dahulu. Ditambah lagi saat terakhir Bima meninggalkan Alis, ia menghadiahkan sebuah kalung hati seraya menandakan bahwa dirinya akan bertemu lagi nanti. Rupanya hati Alis sudah terbutakan oleh cinta pertemanya itu. Tak dapat dipungkiri bahwa dalam usianya yang kini akan beranjak ke usia 22 tahun, ia selalu menolak pria yang berniat untuk menjadikannya kekasih. Alispun sebenenarnya harap-harap cemas karena ia takut Bima akan menemuinya di kampung halamannya yang terletak di kota Bogor. Sedangkan Alis sudah pindah 4 tahun yang lalu ke kota Bandung.
     Alis yang ketika masih kecil mempunyai kepribadian sebagai gadis kecil lugu, manis serta menggemaskan, Alis tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik dan telah menjadi primadona kampus serta primadona kota kembang (sebutan kota Bandung). Bagaimana tidak, selain mempunyai kegiatan belajar di CBBPS University Padalarang Bandung, Alis juga berprofesi sebagai penyanyi di sebuah cafe terkenal di kota Bandung. Ia dikenal dengan sebutan dewi panggung. Bagaimana tidak, disetiap penampilannya ia selalu totalitas dalam segala hal yang berkaiatan dengan dirinya termasuk berpenampilan bak bidadari. Sehingga dirinya disebut dan dikenal sebagai dewi panggung. Namun, nama Dewi Panggung itu Alis rahasiakan kepada ayahnya, Alis takut ayahnya tahu kalau dirinya bekerja saat malam sebagai penyanyi cafe. Alis tak ingin ayahnya salah paham dengan pekerjaannya itu. Bagaimana tidak, setelah Alis dan ayahnya itu pindah ke kota Bandung, ayahnya belum mempunyai pekerjaan tetap dan ayahnya tak ingin Alis bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka berdua. Namun ternyata Alis sudah bekerja di sebuah cafe sejak beberapa minggu kebelakang.
     Dipagi hari, ayah Alis membangunkan Alis yang masih tertidur untuk segera bergegas pergi ke kampus. Ketika Alis sedang mandi, ayahnya membuka tas Alis dengan maksud mau membantu mempersiapkan apa-apa saja yang diperlukan Alis untuk belajar. Rupanya, didalam tas tersebut masih ada baju dan segala perlengkapan Alis sebagai Dewi Panggung. Ayahnya yang mulai curiga teringat beberapa hari yang lalu ada sebuah kiriman yang tertuju kepada Dewi Panggung. Alis yang selesai mandi kemudian keluar dari kamar mandi dan melihat mata ayahnya tertuju kepadanya sambil memegang baju dan segala perlengkapan dewi panggung yang dikeluarkan di tasnya itu.

                                                               ~~~BERSAMBUNG~~~
    

Comments

Post a Comment